TK Bina Insan Madani
Jl. Danau Bratan I Rt. 06/01 Telaga Gading Serpong Sektor Catalina Medang Pagedangan
Kecamatan:
Pagedangan
Kabupaten:
Tangerang
Provinsi:
Banten
Npsn:
20616311
Jl. Danau Bratan I Rt. 06/01 Telaga Gading Serpong Sektor Catalina Medang Pagedangan
Kecamatan:
Pagedangan
Kabupaten:
Tangerang
Provinsi:
Banten
Npsn:
20616311 monday, may 7, 2007
Catalina for Living
Penulis : Adi Rahayu
Judul di atas bukan maksud saya untuk mengiklankan perumahan TGS Catalina, karena itu merupakan tugas dari tim pemasaran dan penjualan pengembang. Lagipula, saat ini Catalina tidak menarik untuk dijual lagi, melihat kondisi lingkungan dan sarana atau fasilitas yang masih menjadi tanggungjawab pengembang, tetapi tidak pernah lagi dilakukan pemeliharaan dan perawatan. Jalan di dalam komplek misalnya, kini keadaannya rusak dan menjadi kubangan pada saat turun hujan.
Tulisan ini lebih merupakan harapan saya sebagai warga untuk menjadikan Catalina sebagai sebuah home. Saya terinsipirasi oleh sebuah iklan perumahan yang kira-kira berbunyi ”Here is your home, not just a house”. Karena kemampuan bahasa Inggris saya yang kurang, tadinya saya pikir home dan house memiliki arti yang sama. Emang ndeso... Ternyata homememiliki arti yang lebih luas dari sekedar rumah (house). Home adalah tempat tinggal, rumah dan lingkungannya. Ada interaksi sosial yang harmonis dalam sebuah home. Atau barangkali lebih lengkapnya home adalah sebuah tatanan kehidupan yang aman dan nyaman buat para penghuninya. Home for living, sedangkan a house just for stay.
Beberapa waktu lalu, saya menerima sebuah tulisan dari milis berisi pepatah (katanya) Cina Kuno. Isinya kira-kira begini: uang dapat membeli obat tapi tidak kesehatan, uang dapat membeli perempuan tapi tidak cinta, uang dapat membayar security tapi tidak rasa aman, uang dapat membeli a house tapi tidak a home. Jadi sebuah home tidak bisa dibeli. Home hanya bisa diwujudkan oleh penghuninya bukan oleh pengembang. Nilai sebuah home tidak bisa dikonversi kedalam nilai uang.
Apa yang dilakukan oleh Warga Muslim Catalina dengan membentuk Yayasan Bina Insan Madani (YBIM) dan membuat berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, barangkali adalah salah satu wujud konsep home yang ada dalam pikiran saya tersebut. Apapun bentuknya, apa yang sudah dirintis oleh para founding fathers Yayasan dalam upaya untuk menciptakan home di Catalina harus didukung.
Tapi memang tidak perlu khawatir, karena dukungan Warga Muslim Catalina terhadap segala aktivitas yang digagas oleh YBIM dan organisasi dibawahnya sudah terbukti dan teruji. Pembangunan masjid Al-Muhajirin adalah salah satu contohnya. Dengan cara swadaya dan swadana, masjid dapat dibangun dalam waktu yang cepat. Warga Muslim Catalina tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan dana zakat, infaq, dan shadaqah untuk pembangunan masjid.
Tinggal sekarang adalah bagaimana memakmurkan masjid tersebut. Pepatah Cina Kuno di atas barangkali bisa ditambahkan dengan : Uang dapat untuk membangun masjid, tapi tidak memakmurkannya. Seandainya DKM iseng mengumpulkan para donatur masjid, saya yakin akan terdiri dari bershaf-shaf, bahkan bisa sampai halaman masjid. Tapi tengoklah orang yang memakmurkan sholat subuh misalnya, jumlahnya tidak lebih dari dua shaf. Itupun seperempatnya datang pada raka’at terakhir. Permios..!
Tulisan ini lebih merupakan harapan saya sebagai warga untuk menjadikan Catalina sebagai sebuah home. Saya terinsipirasi oleh sebuah iklan perumahan yang kira-kira berbunyi ”Here is your home, not just a house”. Karena kemampuan bahasa Inggris saya yang kurang, tadinya saya pikir home dan house memiliki arti yang sama. Emang ndeso... Ternyata homememiliki arti yang lebih luas dari sekedar rumah (house). Home adalah tempat tinggal, rumah dan lingkungannya. Ada interaksi sosial yang harmonis dalam sebuah home. Atau barangkali lebih lengkapnya home adalah sebuah tatanan kehidupan yang aman dan nyaman buat para penghuninya. Home for living, sedangkan a house just for stay.
Beberapa waktu lalu, saya menerima sebuah tulisan dari milis berisi pepatah (katanya) Cina Kuno. Isinya kira-kira begini: uang dapat membeli obat tapi tidak kesehatan, uang dapat membeli perempuan tapi tidak cinta, uang dapat membayar security tapi tidak rasa aman, uang dapat membeli a house tapi tidak a home. Jadi sebuah home tidak bisa dibeli. Home hanya bisa diwujudkan oleh penghuninya bukan oleh pengembang. Nilai sebuah home tidak bisa dikonversi kedalam nilai uang.
Apa yang dilakukan oleh Warga Muslim Catalina dengan membentuk Yayasan Bina Insan Madani (YBIM) dan membuat berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, barangkali adalah salah satu wujud konsep home yang ada dalam pikiran saya tersebut. Apapun bentuknya, apa yang sudah dirintis oleh para founding fathers Yayasan dalam upaya untuk menciptakan home di Catalina harus didukung.
Tapi memang tidak perlu khawatir, karena dukungan Warga Muslim Catalina terhadap segala aktivitas yang digagas oleh YBIM dan organisasi dibawahnya sudah terbukti dan teruji. Pembangunan masjid Al-Muhajirin adalah salah satu contohnya. Dengan cara swadaya dan swadana, masjid dapat dibangun dalam waktu yang cepat. Warga Muslim Catalina tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan dana zakat, infaq, dan shadaqah untuk pembangunan masjid.
Tinggal sekarang adalah bagaimana memakmurkan masjid tersebut. Pepatah Cina Kuno di atas barangkali bisa ditambahkan dengan : Uang dapat untuk membangun masjid, tapi tidak memakmurkannya. Seandainya DKM iseng mengumpulkan para donatur masjid, saya yakin akan terdiri dari bershaf-shaf, bahkan bisa sampai halaman masjid. Tapi tengoklah orang yang memakmurkan sholat subuh misalnya, jumlahnya tidak lebih dari dua shaf. Itupun seperempatnya datang pada raka’at terakhir. Permios..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar